Diesel Engine With 100% Eco-Friendly Biomass-Based Dual Fuels
Advanced Renewable
Tue , 12 Sep 2023 11:27 WIB
Sejak Rudolf Diesel melahirkan karyanya 130 tahun silam, tidak terhitung jumlah mesin diesel yang diproduksi orang di seluruh dunia. Begitu masif dan kolosal infrastruktur diesel ini di seluruh dunia, sehingga akan merupakan pemborosan yang luar biasa besar bila tidak lagi dimanfaatkan.
Di sisi lain, bahan bakar diesel selain tidak akan terus ada, juga selagi masih ada-pun tidak dikehendaki untuk digunakan terus menerus karena emisinya yang membuat bumi semakin panas dengan sangat cepatnya. Lantas apa solusinya?
Yang kami propose adalah gunakan terus infrastruktur diesel, mesin-mesinnya, sparepart-nya dan segala sarana penunjangnya, namun gantikan bahan bakarnya dengan yang bersifat carbon neutral. Bahan bakar apa yang langsung bisa jalan di meisn-mesin diesel yang ada dengan perubahan yang minimal?
Yang sudah jelas jalan baik yang kami tes adalah dengan dual fuels, yaitu diesel dengan syngas atau diesel dengan DME. Namun bila bahan bakar dieselnya dari fosil, meskipun hanya kurang dari 10% - kita masih tergantung pula dengan fosil. Maka diesel fuels yang kita gunakan sebagai pilot fuel kurang dari 10 % inipun bisa kita produksi dari gasifikasi biomassa melalui jalur Fischer-Tropsch Synthesis (FTS).
Bahkan FTS diesel sebenarnya bisa langsung menggantikan petroleum diesel 100%, hanya karena ongkos produksinya yang mahal dan yield-nya hanya sekitar 15% dari berat biomassa yang diproses, maka kami lebih menyarankan mengkombinasikan dengan DME, karena DME lebih mudah diproduksi dan yield-nya jauh lebih tinggi , yaitu di atas 40%.
Maka dengan kombinasi dual fuels antara DME >90% dan FTS diesel atau juga disebut green diesel <10% inilah seluruh infrastruktur diesel yang ada, baik yang bersifat statis untuk pembangkit listrik, maupun yang bergerak untuk transportasi, bisa langsung berganti bahan bakar dari yang semula mencemari lingkungan secara dasyatnya, dengan bahan bakar yang carbon neutral - hasil pembakarannya tidak menambah CO2 yang ada di atmosfir bumi.
Inilah cara tercepat, murah dan mudah, tidak perlu ada penyia-nyiaan infrastruktur diesel yang kolosal, namun bisa sangat efektif untuk menurunkan emisi CO2, tanpa harus menunggu tahun Net-Zero 2050!
Other Post
Penampakan Mesin Bahan Bakar D100 dan G100
Sep 12, 2023
Oxygenates Trilogy for Carbon-Free Fuel
Sep 12, 2023
Carbon and Biomass for Affordable Clean Fuels
Sep 12, 2023
CO2 Regenerative Energy (CO2RE)
Sep 12, 2023
Introducing CHPF, Renewed CHP After 140 Years
Sep 12, 2023
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments